Kalau membicarakan tentang DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) banyak sekali yang mencibir bahkan tak perduli, padahal ditangan mereka inilah kebijakan yang diambil bisa dirasakan masyarakat luas.
Kalau negara ini tidak ada sistem ketatanegaraan ya bisa hancur lebur, karena akan adanya sistem dimana Presiden ucapannya bisa setara Raja padahal yang menentukan kebijakan krusial terlebih tentang APBN yang diajukan oleh Presiden adalah pihak Legislatif.
Namun nama DPR memang sudah tercoreng karena banyaknya skandal korupsi, penyuapan dan kasus pelecehan seksual, malas kerja suka bolos padahal gaji besar.
Belum lagi rapat paripurna sering disorot tidur sampai ngiler dan dilihat orang banyak yang membuat stigma DPR tak lebih dari sampah yang berada di dalam sistem politik.
Tidak Selamanya Anggota DPR Itu Kerjanya Tidur, Ini Buktinya!!
Gus Dur rupanya menyadari fungsi DPR tidak berjalan dan percuma, maka muncullah dekrit Presiden 23 Juli 2001 dimana DPR ingin dibekukan. Tapi alih-alih DPR yang bubar malah sebaliknya Gus Dur yang lengser. Sekuat itulah DPR hasil dari banyaknya orang partai politik yang haus dengan kekuasaan.
Karena isinya banyak dari Partai Politik, maka diperlukan partai oposisi agar kebijakan yang diambil bisa stabil.
Seperti yang terjadi pada salah satu anggota DPR RI Saleh Partaonan Daulay dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), yang mengkritik kebijakan Menkes dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dimana ia masuk menjadi anggota Komisi IX DPR RI.
Melihat sepak terjangnya mengkritik kebijakan Kepala BPOM Penny Lukito di gedung yang menjadi tumbangnya orde baru di tahun 1998 lalu, menandakan ada juga anggota DPR yang tidak tidur. Ucapan Pak Saleh jelas menohok kebijakan vaksin di Indonesia.
"Kritik Kepala BPOM, Saleh: Punya Orang Dipermudah, Milik Anak Bangsa Dipersulit"
Vaksin impor menjadi momok yang menggerus anggaran negara, hasilnya tak usah jauh-jauh duta vaksin Raffi Ahmad sendiri pun masih terkena penyakit yang bernama covid ini. Maka perlunya izin edar dari negara untuk membantu ketersediaan vaksin di seluruh Indonesia.
Lucunya ada kabar dari media Vaksin Nusantara ingin dibeli Turki tidak tanggung-tanggung 5,9 juta dosis? Loh aneh, di Indonesia saja kekurangan vaksin apakah ada bisnis terselubung dibelakang layar? Mampukah DPR membuka tabir yang dianggap lucu tersebut.
Apakah endingnya suara DPR dibungkam hingga kembali tidur ketika sidang, entahlah kawan tapi ini juga membuka tabir bahwa DPR tidak semuanya bejat, tidak semuanya bermasalah selama masih ada oposisi di DPR maka adu argumentasi akan selalu ada.
Toh mau dibubarkan juga tidak ada yang sanggup, apalagi rakyat hanya melengserkan Presiden bukan DPR
Apa tanggapan kalian tentang apa yang diucapkan politisi PAN ini?
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.
Dilihat x Views
0 Reviews: