Showing posts with label health. Show all posts
Showing posts with label health. Show all posts

14 August 2021

Jilbab Covid-19 Ternyata Laku Keras

Jilbab Covid-19 Ternyata Laku Keras

PKS-BUNGO - JAKARTA - Jilbab corona belakangan marak ditawarkan oleh pedagang daring. Dijuluki demikian karena jilbabnya populer pada masa semua orang diwajibkan memakai masker kain untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona tipe baru di Indonesia.

Hijaber pun berbondong-bondong membeli jilbab corona. Padahal, sebenarnya yang dimaksud jilbab corona tak lain ialah jilbab nikab instan.

"Permintaan meningkat untuk jilbab model ini bahkan pembeli baru pun juga banyak, selain dari yang sudah menjadi langganan,” ujar produsen jilbab nikab instan, Rifki Rabbi Radliya, saat dihubungi Republika.co.id.

Jilbab Covid-19 Ternyata Laku Keras

Menurut Rifki, bisnis jilbab nikab instan ini sejatinya sudah ada sejak lama. Namun, sejak wabah penyakit akibat infeksi virus corona, Covid-19, dinyatakan masuk ke Indonesia dan masyarakat diwajibkan memakai masker, jilbab ini mengalami sedikit modifikasi.

"Jadi, ada tambahan atau cadar yang sudah dijahit sepaket dengan jilbab. Cadar yang sebelumnya dijual terpisah kini jadi satu dengan jilbabnya," ungkap Rifki.

Menurut Rifki, jilbab instan semakin banyak diproduksi semenjak meluasnya penyebaran Covid-19. Cadar pada jilbab corona menjadi alternatif pengganti masker bedah yang sekarang susah dicari dan menjadi "masker" bagi hijaber.

Secara umum, Rifki mendapati penjualan jilbab sepanjang wabah corona ini sangat menurun jauh. Biasanya, menjelang puasa seperti ini pasar sedang ramai-ramainya. Namun, akibat dari wabah corona ini, hanya jilbab corona yang laku di pasaran.

“Sebelumnya kami belum pernah produksi kerudung seperti itu. Jadi, kalau lagi gini ya alhamdulilah saja bisa memghabiskan stok kain yang harusnya bisa habis tiap pekan,” ujar Rifki.

Jilbab nikab instan produksi pabrik Rifki hanya dibuat di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Biasanya, produknya dikirim ke pusat toko yang hanya ada di Thamrin City (Jakarta) dan Pasar Tegal Gubug, Cirebon, Jawa Barat.

Wabah ini juga sangat berpengaruh bagi pengusaha jilbab lainnya di Cicalengka dalam jumlah penjualannya. Mereka juga mengalami hal yang sama, hanya terbantu dari jilbab corona.

Jilbab nikab instan yang sudah diproduksi mencapai sekitar 20-30 kodi karena keterbatasan pekerja dan pengerjaannya lumayan rumit. Sistem pengirimannya juga untuk sementara ini dipaketkan lewat ekspedisi sesuai permintaan pelanggan.

Sementara itu, salah seorang penjual jilbab nikab instan, Fenti Sumanti, mengungkapkan, penjualan jilbab model ini memang meningkat. “Saya selama ini jual di Pasar Tanah Abang, Pasar Tasik Cideng, dan juga lewat online,” kata dia

Namun, karena sedang ada wabah penyakit, Fenti sudah menutup lapaknya sejak pekan lalu dan hanya menjual jilbab jenis ini melalui online di akun Instagram miliknya, @Yulianhijab. Sejauh ini, jilbab yang sudah laku terjual mencapai sekitar 600 lembar.

Salah seorang pembeli jilbab corona, Nurhazar, mengaku nyaman menggunakan jilbab yang viral tersebut. Sejak jilbab corona ramai di media sosial, ia pun segera ke pasar dekat rumahnya untuk mencari jilbab model ini. Selain jilbab ini mudah dipakai, ia juga menjadikannya sebagai pengganti masker sebab sulit didapat.

“Saya beli dengan harga Rp 80 ribu. Saya lihat ibu saya pakai model jilbab ini, lalu lihat di medsos. Jadi, saya tanya ibu saya beli di mana. Akhirnya saya ikut membeli,” kata dia

Menggunakan jilbab corona sebagai pengganti masker, Nurhazar menyelipkan dua lembar tisu di bagian "masker" atau cadar kerudung itu. Sesudah pemakaian, ia langsung mencucinya.

Nurhazar membeli tiga lembar jilbab corona untuk dipakai bergantian. Ia mengaku tetangganya pun sudah ramai memperbincangkan jilbab corona tersebut.

16 March 2020

Dampak Virus Corona sampai ke Urusan Luar Angkasa

Dampak Virus Corona sampai ke Urusan Luar Angkasa

Jakarta - COVID-19 atau virus corona (novel coronavirus) telah menjadi pandemi dan memberikan dampak terhadap berbagai industri termasuk salah satunya masalah luar angkasa. Selain itu dari segi finansial, virus corona memberikan kerugian yang sangat terasa.

Dampak Virus Corona sampai ke Urusan Luar Angkasa

Sejauh ini, dikutip dari Space, Senin (16/3/2020) ada sejumlah dampak yang dialami industri luar angkasa antara lain:

1. Kemungkinan penundaan peluncuran ExoMars


Minggu ini, European Space Agency (ESA) dan badan antariksa federal Rusia, yang dikenal sebagai Roscosmos, mengumumkan bahwa rencana peluncuran rover ExoMars yang direncanakan pada Juli mendatang membuatnya diundur ke tahun 2022.

ESA Director General Jan Wörner mengungkapkan pertemuan yang direncanakan untuk membahas nasib misi ExoMars 2020 dengan rekan Roscosmos-nya, Dmitry Rogozin, menghasilkan keputusan harus dibatalkan.

2. Sejumlah kampanye sains NASA tertunda

"Tiga kampanye sains NASA Earth Science dijadwalkan untuk dilakukan di seluruh negeri musim semi ini dan kini telah diputuskan untuk menjadwal ulang aktivitas lapangan sampai akhir tahun ini," kata NASA Administrator Jim Bridenstine dalam sebuah pernyataan.

Kampanye itu adalah DeltaX, Dynamics and Chemistry of the Summer Stratosphere (DCOTTS), dan Sub-Mesoscale Ocean Dynamics Experiment (S-MODE).

3. Konferensi dan event lainnya/


Sejumlah pertemuan penting dan acara lainnya telah dibatalkan atau ditunda karena kekhawatiran COVID-19. Sebagai contoh, Space Foundation mengumumkan menunda Simposium Antariksa ke-36, yang seharusnya diadakan di Colorado Springs, Colorado, dari 30 Maret-2 April.

Simposium Antariksa adalah salah satu acara tahunan komunitas luar angkasa yang dihadiri ribuan orang dari seluruh dunia, termasuk beberapa pembicara yang hebat. Sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), imbauan untuk menghindari pertemuan banyak orang sangat dianjurkan untuk pandemi virus corona yang sedang terjadi ini.

Pertemuan penting lainnya, Satellite 2020 yang mana di salah satu sesi CEO SpaceX Elon Musk menjadi host. Acara ini dibatalkan H-1 dari yang direncanakan.